Permainan Mandi Bola Anak apakah berbahaya?
Kasus Pertama :
Ada beberapa kejadian berikut; Beberapa waktu lalu saya mengantar putri saya mandi bola di salah satu mal di daerah Ibu saya. Sebenarnya di rumah saya, saya buat arena mandi bola sendiri yg rutin saya bersihkan. Berhubung mudik, tidak mungkin saya bawa seluruh mainan putri saya (apalagi mandi bola).
Pada waktu mengangkat putri saya dari arena mandi bola anak, saya merasa tergigit serangga dan memang ada bekas gigitan, setelah itu saya oleskan salep. Nyatanya 2 hari kemudian, saya demam hebat, menggigil dan panas tinggi. Saya tidak berfikir bahwa itu disebabkan gigitan serangga, saya pikir karena saya terlalu letih.
Nyatanya, bercak gigitan menyebar, setelah saya periksakan ke dokter, dokter menyatakan herpes. Dijelaskan bahwa serangga bisa sebagai pembawa virus herpes. Dokter mengatakan saya sebaiknya hati-hati membawa putri saya untuk bermain, jangan sembarangan memasukkan anak dalam arena permainan karena banyak kejadian anak sakit tapi kita tidak tahu mungkin tertular di tempat area main. Kita harus memilih apalagi jika arena permainan tidak tersentuh sinar matahari lebih baik ajari dia untuk bermain di area bebas seperti jogging area atau taman kota.
Kasus Kedua :
Pengalaman Ini kejadian baru menimpa anak tetangga yang dulu disebuah kota di Bandung Jawa barat..
Waktu itu hari libur, sabtu/minggu seperti biasa pasti orang tua pingin ajak anaknya main. tetanggaku dia ajak anak perempuannya umur 3,5th mandi bola di B**. Nggak ada feeling apa-apa, anaknya senang main-main.
Setelah itu besoknya dia masih sekolah (Pre-School) seperti biasa, nggak ada tanda-tanda apapun. Tapi tiba2 hari ke 4 setelah dia mandi bola itu, tanpa gejala apapun, tahu-tahu dia ngga bisa jalan, anaknya pun nggak mengeluh ada gejala sakit apapun, dia cuma nanya dengan polosnya ke ibunya “Mama.. kok Riska nggak bisa jalan ya ma”
Akhirnya sama ibunya dia langsung dibawa ke RS. Boromeus Bandung, dan itupun setelah diperiksa sama DSA (Dokter Spesialis Anak), nggak langsung ketahuan sebabnya kenapa tiba-tiba lumpuh, Sampai akhirnya setelah pemeriksaan dokternya, Riska dikasih antibiotik macam-macam yang memungkinkan buat ngobatin sakitnya itu, karena menurut dokternya ini kena kuman.
Akhirnya, besoknya Riska dirujuk ke RS. Hasan Sadikin karena ada DSA yang menangani kasus seperti ini. Selidik punya selidik, akhirnya DSA di Hasan Sadikin menemukan bahwa Riska kena virus IPD, yang virusnya menyebar melalui sumsum tulang belakang, sampai akhirnya akan merambat ke otak.
Karena itu, Riska disuntik setiap hari yang harga suntikannya 6jt/suntik. Untuk mencegah virus itu berhenti menyebar agar tidak ke otak. Menurut dia, memang virus ini masih jarang di indonesia dan belum diwajibkan sama IDAI. Tapi mulai ada penyebaran virus ini yang menyerang terutama pada balita & orang tua di atas 60.
Dokternya tidak bisa menjamin apa-apa, tapi hanya berusaha untuk mencegah penyebaran virusnya. Dokternya pun tidak bisa bilang kalau itu karena mandi bola.
Tapi saat aku cerita ke kakak iparku, ternyata dia ada pengalaman, anak temen kantornya terkena virus yang sama dan persis kejadiannya setelah mandi bola juga.
Menurut DSA temen kakakku itu, tempat mandi bola memang merupakan lokasi penularan paling bagus untuk virus apapun, terutama di tempat-tempat umum.
Karena jarang sekali pihak taman bermain itu mencuci bola-bola tersebut dan dengan ruangan yang tertutup dan lembab, tidak kena sinar matahari, tempat mandi bola jadi tempat bersemayamnya virus.
Ini menjadi Pekerjaan Rumah bahwa menjaga kebersihan itu penting, bukan hanya di Permainan mandi bola anak saja, tapi di tempat2 umum, seperti tiang tangga mall, di bus (pegangan bus), atau masih banyak lagi tempat sarang virus/baklteri lainnya.